Pages

Subscribe:

SPD-KK

Rabu, 30 November 2011

kerajaan di sumatra

PROSES MASUKNYA ISLAM DI INDONESIA (NUSANTARA)
MUQADDIMAH
Dalam kajian ilmu sejarah, tentang masuknya Islam di Indonesia masih “debatable”. Oleh karena itu perlu ada penjelasan lenih dahulu tentang penegrtian “masuk”, antara lain:
1. Dalam arti sentuhan (ada hubungan dan ada pemukiman Muslim).
2. Dalam arti sudah berkembang adanya komunitas masyarakat Islam.
3. Dalam arti sudah berdiri Islamic State (Negara/kerajaan Islam).
Selain itu juga masing-masing pendapat penggunakan berbagai sumber, baik dari arkeologi, beberapa tulisan dari sumber barat, dan timur. Disamping jiga berkembang dari sudut pandang Eropa Sentrisme dan Indonesia Sentrisme.
Beberapa Pendapat Tentang Awal Masuknya Islam di Indonesia.
1. Islam Masuk ke Indonesia Pada Abad ke 7:
1. Seminar masuknya islam di Indonesia (di Aceh), sebagian dasar adalah catatan perjalanan Al mas’udi, yang menyatakan bahwa pada tahun 675 M, terdapat utusan dari raja Arab Muslim yang berkunjung ke Kalingga. Pada tahun 648 diterangkan telah ada koloni Arab Muslim di pantai timur Sumatera.
2. Dari Harry W. Hazard dalam Atlas of Islamic History (1954), diterangkan bahwa kaum Muslimin masuk ke Indonesia pada abad ke-7 M yang dilakukan oleh para pedagang muslim yang selalu singgah di sumatera dalam perjalannya ke China.
3. Dari Gerini dalam Futher India and Indo-Malay Archipelago, di dalamnya menjelaskan bahwa kaum Muslimin sudah ada di kawasan India, Indonesia, dan Malaya antara tahun 606-699 M.
4. Prof. Sayed Naguib Al Attas dalam Preliminary Statemate on General Theory of Islamization of Malay-Indonesian Archipelago (1969), di dalamnya mengungkapkan bahwa kaum muslimin sudah ada di kepulauan Malaya-Indonesia pada 672 M.
5. Prof. Sayed Qodratullah Fatimy dalam Islam comes to Malaysia mengungkapkan bahwa pada tahun 674 M. kaum Muslimin Arab telah masuk ke Malaya.
6. Prof. S. muhammmad Huseyn Nainar, dalam makalah ceramahnay berjudul Islam di India dan hubungannya dengan Indonesia, menyatakan bahwa beberapa sumber tertulis menerangkan kaum Muslimin India pada tahun 687 sudah ada hubungan dengan kaum muslimin Indonesia.
7. W.P. Groeneveld dalam Historical Notes on Indonesia and Malaya Compiled From Chinese sources, menjelaskan bahwa pada Hikayat Dinasti T’ang memberitahukan adanya Aarb muslim berkunjung ke Holing (Kalingga, tahun 674). (Ta Shih = Arab Muslim).
8. T.W. Arnold dalam buku The Preching of Islam a History of The Propagation of The Moslem Faith, menjelaskan bahwa Islam datang dari Arab ke Indonesia pada tahun 1 Hijriyah (Abad 7 M).
1. Islam Masuk Ke Indonesia pada Abad ke-11:
1. Satu-satunya sumber ini adalah diketemukannya makam panjang di daerah Leran Manyar, Gresik, yaitu makam Fatimah Binti Maimoon dan rombongannya. Pada makam itu terdapat prasati huruf Arab Riq’ah yang berangka tahun (dimasehikan 1082)
2. Islam Masuk Ke Indonesia Pada Abad Ke-13:
1. Catatan perjalanan marcopolo, menyatakan bahwa ia menjumpai adanya kerajaan Islam Ferlec (mungkin Peureulack) di aceh, pada tahun 1292 M.
2. K.F.H. van Langen, berdasarkan berita China telah menyebut adanya kerajaan Pase (mungkin Pasai) di aceh pada 1298 M.
3. J.P. Moquette dalam De Grafsteen te Pase en Grisse Vergeleken Met Dergelijk Monumenten uit hindoesten, menyatakan bahwa Islam masuk ke Indonesia pada abad ke 13.
4. Beberapa sarjana barat seperti R.A Kern; C. Snouck Hurgronje; dan Schrieke, lebih cenderung menyimpulkan bahwa Islam masuk ke Indonesia pada abad ke-13, berdasarkan saudah adanya beberapa kerajaaan islam di kawasan Indonesia.
Siapakah Pembawa Islam ke Indonesia?
Sebelum pengaruh islam masuk ke Indonesia, di kawasan ini sudah terdapat kontak-kontak dagang, baik dari Arab, Persia, India dan China. Islam secara akomodatif, akulturasi, dan sinkretis merasuk dan punya pengaruh di arab, Persia, India dan China. Melalui perdagangan itulah Islam masuk ke kawasan Indonesia. Dengan demikian bangsa Arab, Persia, India dan china punya nadil melancarkan perkembangan islam di kawasan Indonesia.
Gujarat (India)
Pedagang islam dari Gujarat, menyebarkan Islam dengan bukti-bukti antar lain:
1. ukiran batu nisan gaya Gujarat.
2. Adat istiadat dan budaya India islam.
Persia
Para pedagang Persia menyebarkan Islam dengan beberapa bukti antar lain:
1. Gelar “Syah” bagi raja-raja di Indonesia.
2. Pengaruh aliran “Wihdatul Wujud” (Syeh Siti Jenar).
3. Pengaruh madzab Syi’ah (Tabut Hasan dan Husen).
Arab
Para pedagang Arab banyak menetap di pantai-pantai kepulauan Indonesia, dengan bukti antara lain:
1. Menurut al Mas’udi pada tahun 916 telah berjumpa Komunitas Arab dari Oman, Hidramaut, Basrah, dan Bahrein untuk menyebarkan islam di lingkungannya, sekitar Sumatra, Jawa, dan Malaka.
2. munculnya nama “kampong Arab” dan tradisi Arab di lingkungan masyarakat, yang banyak mengenalkan islam.
China
Para pedagang dan angkatan laut China (Ma Huan, Laksamana Cheng Ho/Dampo awan ?), mengenalkan islam di pantai dan pedalaman Jawa dan sumatera, dengan bukti antar lain :
1. Gedung Batu di semarang (masjid gaya China).
2. Beberapa makam China muslim.
3. Beberapa wali yang dimungkinkan keturunan China.
Dari beberapa bangsa yang membawa Islam ke Indonesia pada umumnya menggunakan pendekatan cultural, sehingga terjadi dialog budaya dan pergaulan social yang penuh toleransi (Umar kayam:1989)
Proses Awal Penyebaran Islam di Indonesia
1. Perdagangan dan Perkawinan
Dengan menunggu angina muson (6 bulan), pedagang mengadakan perkawinan dengan penduduk asli. Dari perkawinan itulah terjadi interaksi social yang menghantarkan Islam berkembang (masyarakat Islam).
2. Pembentukan masyarakat Islam dari tingkat ‘bawah’ dari rakyat lapisan bawah, kemudian berpengaruh ke kaum birokrat (J.C. Van Leur).
3. Gerakan Dakwah, melalui dua jalur yaitau:
a. Ulama keliling menyebarkan agama Islam (dengan pendekatan Akulturasi dan Sinkretisasi/lambing-lambang budaya).
b. Pendidikan pesantren (ngasu ilmu/perigi/sumur), melalui lembaga/sisitem pendidikan Pondok Pesantren, Kyai sebagai pemimpin, dan santri sebagai murid.
Dari ketiga model perkembangan Islam itu, secara relitas Islam sangat diminati dan cepat berkembang di Indonesia. Meskipun demikian, intensitas pemahaman dan aktualisasi keberagman islam bervariasi menurut kemampuan masyarakat dalam mencernanya.
Ditemukan dalam sejarah, bahwa komunitas pesantrean lebih intens keberagamannya, dan memiliki hubungan komunikasi “ukhuwah” (persaudaraan/ikatan darah dan agama) yang kuat. Proses terjadinya hubungan “ukhuwah” itu menunjukkan bahwa dunia pesantren memiliki komunikasi dan kemudian menjadi tulang punggung dalam melawan colonial.


Islam di Sumatera
Tonggak Islam Pertama yang Berusaha Tetap Tegak
Sumatera mengawali jejak perjalanan Islam di nusantara. Di bagian utara pulau ini pernah berdiri Kerajaan Samudera Pasai yang merupakan kerajaan Islam pertama di Indonesia. Kerajaan ini didirikan oleh Meurah Silu pada tahun 1267 M. Kerajaan yang berdiri di tanah Aceh itu bahkan pernah dikunjungi Ibnu Batutah, pengembara muslim paling ternama sepanjang sejarah.
Daftar sejarah itu bila dirunut ke belakang bisa lebih panjang, karena menurut data sejarah di Aceh Timur, pada abad ke-9 pernah berdiri kerajaan Perlak yang kemudian menggabungkan diri dengan Pasai.

Kekayaan khazanah Islam Sumatera lalu dilanjutkan dengan berdirinya kerajaan Malaka (1402 – 1511) yang didirikan oleh Parameswara, seorang putera Sriwijaya yang menyelamatkan diri dari perebutan Palembang oleh Majapahit. Nama Malaka kemudian masyhur sebagai salah satu pelabuhan penting di dunia. Portugis, Belanda dan Inggris pun merapat di sana.
Masih di bagian Utara Sumatera berdiri Kesultanan Aceh Darussalam pada tahun 1360 dengan ibu kota Kutaraja (Banda Aceh). Sultan Ali Mughayat Syah dinobatan sebagai Sultan pertama pada Ahad, 1 Jumadil Awwal 913 H bertepatan pada 8 September 1507. Selain masyhur dengan sistem pendidikan militer yang baik, komitmennya dalam menentang imperialisme Eropa, sistem pemerintahan teratur dan sistematik, kesultanan Aceh merupakan pusat-pusat pengkajian ilmu pengetahuan terutama Islam.
Kesultanan Aceh melahirkan beberapa ulama ternama. Karya-karya mereka menjadi rujukan utama dalam bidang masing-masing. Tersebutlah Hamzah Fansuri dengan karyanya Tabyan fi Ma’rifati al-Udyan. Syamsuddin al-Sumatrani dengan Miraj al-Muhakikin al Iman. Nuruddin ar-Raniry dengan Sirat al-Mmustaqim. Syekh Abdul Rauf Singkili dengan Mi’raj al Tulabb fi Fashil.
Beranjak ke Selatan ada lagi kerajaan Dharmasraya atau Kerajaan Melayu Jambi yang berdiri sekitar abad ke-11 Masehi. Lokasinya terletak di selatan Sawahlunto, Sumatera Barat sekarang dan di utara Jambi. Terdapat juga kerajaan Lingga-Riau yang merupakan perpecahan dari Kesultanan Johor. Pada masa kesultanan ini bahasa Melayu menjadi bahasa standar yang sejajar dengan bahasa-bahsa besar lain dunia, yang kaya dengan susastra dan memiliki kamus ekabahasa. Tokoh besar di belakang perkembangan pesat bahasa Melayu ini adalah Raja Ali Haji, seorang pujangga dan sejarawan keturunan Melayu-Bugis.




KERAJAAN ISLAM DI SUMATERA
1.1 Samudera Pasai
a. Letak
Secara geografis, kerajaan Samudera Pasai terletak di daerah pantai timur Sumatera
bagian utara yang berdekatan dengan selat malaka.
b. Kehidupan Politik
Perkembangan kehidupan politik pemerintahan di Kesultanan Samudera Pasai berjalan seperti kerajaan pada umumnya. Pemerintah kesultanan dipimpin oleh seorang sultan yang dibantu oleh beberapa orang dewan menteri. Sultan ini merupakan simbol negara dan diperoleh secara turun temurun dari orang tua (ayah) yang sebelumnya menjadi sultan. Raja-raja yang pernah memerintahdi Kesultanan Samudera Pasai yaitu:
- Nazimuddin Antara lain Kamil (1283-1285)
- Sultan Malikul Saleh (1285-1297)
- Sultan Malikul Thahir (1927-1326)
c. Kehidupan Ekonomi
Sebelum menjadi kesultanan, Samudera Pasai merupakan pelabuhan yang ramai dikunjungi pedagang dari dalam dan luar negeri. Namun waktu itu, Samudera Pasai masih berada di bawah kekuasaan Majapahit. Tatkala Majapahit mengalami kmeunduran dan pengawasan terhadap Samudera Pasai berkurang, para ulama Samudera Pasai memanfaatkannya dengan mendirikan kesultanan. Dengan demikian, keuntungan yang diperoleh dari pelabuhan dan perdagangan kini benar- benar dimanfaatkan untuk membangun rakyat Samudera Pasai. Pada tahun 1350 M merupakan puncak kebesaran kerajaan Samudera Pasai.
d. Kehidupan Soisal
Sistem pemerintahan yang dijalankan di kesultanan Samudera Pasai merupakan sistem Theokrasi, yakni berdasarkan atas ajaran agama Islam, karena sebagian besar rakyatnya memeluk agama Islam.
1
e. Kehidupan Budaya
Kehidupan budaya penduduk kesultanan Samudera Pasai sangat dipengaruhi oleh kebudayaan Islam. Hal ini terbukti dari peninggalan-peninggalan berupa bekas Keraton, Batu Nisan pada kuburan Sultan, Mesjid, serta hasil-hasil Kesusastraan. Selain itu, sistem penanggalan/kalender jelas-jelas menggunakan perhitungan tahun Hijriyah.
1.2Kesultanan Malaka
a. Letak
Letak kerajaan Malaka diperkirakan berada di pulau Sumatera dan Semenanjung
Malaka.
b. Kehidupan Politik
Raja-raja/Sultan yang pernah memerintah di Kesultanan Malaka adalah sebagai
berikut:
- Sultan Iskandar Syah (1396-1414 M)
- Sultan Muhammad Iskandar Syah (1414-1424 M)
- Sultan Mudzafat Syah (1424-1458 M)
- Sultan Mansyur Syah (1458-1477 M)
- Sultan Alaudin Syah (1477-1488 M)
- Sultan Mahmud Syah (1488-1511 M)
Namun, sistem birokrasi dan feodalisme Sultan, pembesar, dan golongan bangsawan berakibat pada melemahnya Malaka dibidang politik dan pertahanan. Mereka menjadi lupa akan pertahanan negara. Dengan demikian, ketika bangsa Portugis datang ke Malaka dan berambisi manaklukan kekuatan-kekuatan Islam, Malaka tidak memiliki persiapan untuk menghadapinya. Dengan mudah kesultanan Malaka dapat ditaklukan bangsa Portugis pada tahun 1511 M.
c. Kehidupan Ekonomi
Pada bidang ekonomi, Sultan dan Pejabat Tinggi keultanan ikut terlibat, seperti terlibat dalam kegiatan dagang, kemudian kekayaan yang diperoleh dari perdagangan tersebut digunakan untuk membangun istana, membangun Mesjid2
yang indah, memelihara gundik, hidup mewah, serta membangun dan memelihara pelabuhan. Berlakunya pajak bea-cukai yang dikenakan pada setiap barang dan dibedakan atas asal barang.
Kesultanan Malaka memiliki Undang-undang laut yang berisi pengaturan
perdagangan dan pelayaran di kesultanan tersebut.
d. Kehidupan Sosial
Kehidupan sosial kesultanan Malaka dipengaruhi oleh faktor letak, keadaan alam,
dan lingkungan wilayahnya.
Agar komunikasi berjalan dengan lancar maka bahasa melayu digunakan di
Kesultanan Malaka sebagai bahasa pengantar.
e. Kehidupan Budaya
Berkembangnya seni sastra melayu yang menceritakan tentang tokoh pahlawan
kerajaan, seperti Hikayat Hang Tuah.
1.3Kesultanan Aceh
a. Letak
Kesultanan Aceh terletak di daerah pulau Sumatera, tepatnya di bagian utara pulau
Sumatera.
b. Kehidupan Politik
Kejatuhan Malaka (1511 M) pada Portugis membuat Sultannya menyingkir ke Johor dan mendirikan Kesultanan baru di sana. Para pembesar Aceh membangun daerahnya sebagai sebuah kesultanan yang bercorak Islam. Raja-raja/Sultan yang
pernah memerintah di Kesultanan Aceh adalah sebagai berikut:
- Sultan Ali Mughayat Syah (1514-1528 M)
- Sultan Slahuddin (1528-1537 M)
- Sultan Alaudin Riayat Syah Antara lain-Kahar (1537-1568 M)
- Sultan Iskandar Muda (1607-1636 M)
- Sultan Iskandar Thani (1636-1641 M)
- Tajul Alam Safiatudin Syah (1641-1675 M)
- Sultan Ibrahim (1883-1870 M)

Jumat, 07 Oktober 2011

Kata - Kata Mutiara CInta

 
Seseorang manusia harus cukup rendah hati untuk mengakui kesilapannya ,cukup bijak untuk mengambil manfaat daripada kegagalannya dan cukup berani untuk membetulkan kesilapannya


Jadikan dirimu bagai pohon yang rendang di mana insan dapat berteduh. Jangan seperti pohon kering tempat sang pungguk melepas rindu dan hanya layak dibuat kayu api.


Bermimpilah tentang apa yang ingin kamu impikan, pergilah ke tempat-tempat kamu ingin pergi. Jadilah seperti yang kamu inginkan, kerna kamu hanya memiliki satu kehidupan dan satu kesempatan untuk melakukan hal-hal yang ingin kamu lakukan.


Masa depan yang cerah berdasarkan pada masa lalu yang telah dilupakan. Kamu tidak dapat melangkah dengan baik dalam kehidupan kamu sampai kamu melupakan kegagalan kamu dan rasa sakit hati.


Doa memberikan kekuatan pada orang yang lemah, membuat orang tidak percaya menjadi percaya dan memberikan keberanian pada orang yang ketakutan


Janganlah berputus asa. Tetapi kalau anda sampai berada dalam keadaan putus asa, berjuanglah terus meskipun dalam keadaan putus asa.


Dunia ini umpama lautan yg luas. Kita adalah kapal yg belayar dilautan telah ramai kapal karam didalamnya..andai muatan kita adalah iman,dan layarnya takwa,nescaya kita akan selamat dari tersesat di lautan hidup ini.


Dalam masyarakat manusia ada binatang jalang tetapi dalam masyarakat binatang tidak ada satu pun manusia jalang -Aristotle


Sahabat sejati adalah mereka yang sanggup berada disisimu ketika kamu memerlukan sokongan walaupun saat itu mereka sepatutnya berada di tempat lain yang lebih menyeronokkan.


Hati yang terluka umpama besi bengkok walau diketuk sukar kembali kepada bentuk asalnya.


Setitik dakwat mampu membuat sejuta manusia berfikir tentangnya.


Waktu kamu lahir, kamu menangis dan orang-orang di sekelilingmu tersenyum.
Jalanilah hidupmu sehingga pada waktu kamu meninggal, kamu tersenyum dan orang-orang di sekelilingmu menangis.


Tanda-tanda orang yang budiman ialah dia akan berasa gembira jika dapat berbuat kebaikan kepada orang lain, dan dia akan berasa malu jika menerima kebaikan daripada orang lain.


Semulia-mulia manusia ialah orang yang mempunyai adab yang merendah diri ketika berkedudukan tinggi, memaaf ketika berdaya membalas dan bersikap adil ketika kuat -Khalifah Abdul Malik Marwan


Supaya engkau beroleh sahabat, hendaklah diri engkau sendiri sanggup menyempurnakan menjadi sahabat orang -Hamka


Sebaik-baik manusia ialah yang diharapkan kebaikannya dan terlindung dari kejahatannya.


Hiduplah seperti lilin menerangi orang lain, janganlah hidup seperti duri mencucuk diri dan menyakiti orang lain


Fikirkan tentang dirimu. Jika satu bangsa telah mula berfikir, tidak ada satu kekuatan pun yang boleh menghentikannya -Voltaire


Semoga kamu mendapat cukup kebahagiaan untuk membuat kamu bahagia, cukup cubaan untuk membuat kamu kuat, cukup penderitaan untuk membuat kamu menjadi manusia yang sesungguhnya, dan cukup harapan untuk membuat kamu positif terhadap kehidupan.


Kita lahir dengan dua mata di depan wajah kita, kerana kita tidak boleh selalu melihat ke belakang. Tapi pandanglah semua itu ke depan, pandanglah masa depan kita.


Kita dilahirkan dengan 2 buah telinga di kanan dan di kiri, supaya kita dapat mendengarkan semuanya dari dua buah sisi. Untuk berupaya mengumpulkan pujian dan kritikan dan memilih mana yang benar dan mana yang salah.


Kita lahir dengan otak di dalam tengkorak kepala kita. Sehingga tidak peduli semiskin mana pun kita, kita tetap kaya. Kerana tidak akan ada seorang pun yang dapat mencuri otak kita, fikiran kita dan idea kita. Dan apa yang anda fikirkan dalam otak anda jauh lebih berharga daripada emas dan perhiasan.


Kita lahir dengan 2 mata dan 2 telinga, tapi kita hanya diberi 1 buah mulut. Kerana mulut adalah senjata yang sangat tajam, mulut bisa menyakiti, bisa membunuh, bisa menggoda, dan banyak hal lainnya yang tidak menyenangkan. Sehingga ingatlah bicara sesedikit mungkin tapi lihat dan dengarlah sebanyak-banyaknya.


Kita lahir hanya dengan 1 hati jauh di dalam diri kita. Mengingatkan kita pada penghargaan dan pemberian cinta diharapkan berasal dari hati kita yang paling dalam. Belajar untuk mencintai dan menikmati betapa kita dicintai tapi jangan pernah mengharapkan orang lain untuk mencintai kita seperti kita mencintai dia.


Berilah cinta tanpa meminta balasan dan kita akan menemui cinta yang jauh lebih indah.


Yang memimpin wanita bukan akalnya, melainkan hatinya.


Pengecut mati banyak kali sebelum kematiannya. Yang berani mati hanya sekali.


Amat mudah untuk memadamkan api yang sedang marak, tetapi sukar untuk meredakan api kemarahan dalam diri.


Kata-kata itu sebenarnya tidak mempunyai makna untuk menjelaskan perasaan. Manusia boleh membentuk seribu kata-kata, seribu bahasa.Tapi kata-kata bukan bukti unggulnya perasaan


Sahabat terbaik adalah dia yang dapat duduk berayun-ayun di beranda bersamamu, tanpa mengucapkan sepatah katapun , dan kemudian kamu meninggalkannya dengan perasaan telah bercakap-cakap lama dengannya.


Lombong emas dalam diri kamu adalah fikiran kamu. Kamu dapat menggalinya sedalam-dalamnya dan sepuas-puas yang kamu inginkan -Abdullah Mansur M.H


Mahkota kemanusiaan ialah rendah hati.


Setiap jiwa yang dilahirkan telah tertanam dengan benih untuk mencapai keunggulan hidup. Tetapi benih itu tidak akan tumbuh seandainya tidak dibajai dengan keberanian


Sahabat yang tidak jujur ibarat dapur yang berhampiran. Jikalautidak terkena jelaganya sudah pasti akan terkena asapnya.


Kalau kita dapat membuka dan menutup telinga dengan mudah sebagaimana membuka dan menutup mata, pasti kita akan terhindar dari mendengarkan banyak kebatilan.

Jika keadilan ditegakkan, keberanian tidak diperlukan lagi.

Tiada siapa yang paling pandai dan paling bodoh di dunia ini kerana setiap yang pandai itu boleh menjadi bodoh dan setiap yang bodoh itu boleh menjadi pandai

Akal itu menteri yang menasihati, Hati itu ialah raja yang menentukan, Harta itu satu tamu yang akan berangkat, kesenangan itu satu masa yang ditinggalkan